Apa yg dimaksud dengan masyarakat?
Menurut saya masyarakayat adalah sekelompok orang atau
sekumpulan lebih dari satu orang yang hidup berkumpul atau berkoloni yang
setiap saatnya melakukan interaksi sosial. Dan setiap orang yang hidup di
masyarakat tak pernah bisa lepas dari hubungan interaksi sosial. Mereka pun tak
bisa hidup sendiri. Didalam masyarakat biasanya ada pemuka agama,sekumpulan
karang taruna,kumpulan remaja masjid dan lainnya.
Masyarakat (yang diterjemahkan dari istilah society) adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya,
dimana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam
kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab,
musyarakah. Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau
komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang
satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu
sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat, "sekelompok manusia
bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan,
serta sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu
berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan
bersama.
Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya
dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial
mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat
pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut
juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat
industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari
kelompok masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur
politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, suku, terdapat
masyarakat band, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari kata latin, societas, yang
mempunyai makna hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas berinduk pada
kata socius yang memiliki arti teman, sehingga makna society berkaitan erat
dengan kata sosial. Secara tersirat, kata society memiliki kandungan arti bahwa
setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai
tujuan bersama. Baca juga untuk referensi anda tentang definisi sosiologi.
Unsur-unsur kebudayaan
Unsur kebudayaan besar(cultural universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7
1. Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius.
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga
menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius.
Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi
kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat.
Ilmu Budaya Dasar Halaman 4 dari 8
5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat
membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya .
6. Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
Wujud Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto.
Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam
arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak
yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak
terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya
atau cultural, yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat.
Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai tindakan
berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem
sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.
Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia
dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan
dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat
mengatur dan mengarahkan tindakan manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia,
menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk
lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga
bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.
Adapun unsur kebudayaan yang bersifat universal yang dapat kita sebut sebagai isi pokok tiap
kebudayaan di dunia ini, ialah:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari misalnya; pakaian, perumahan,
alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.
2. Sistem mata pencaharian dan sistem ekonom. Misalnya; pertanian perternakan, sistem
produksi
3. Sistem kemasyarakatan, misalnya kekerabatan, sistem perkawinan, sistem warisan
4. Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tertulis
5. Ilmu pengetahuan
6. Kesenian, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak
7. Sistem religi.
Masing-masing unsur kebudayaan universal ini pasti menjelma dalam ketiga wujud budaya
tersebut di atas, yaitu wujud sistem budaya, sistem sosial, dan unsur budaya fisik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang hidup dalam masyarakat. Dari hidup
bermasyarakat itulah maka timbullah kebudayaan. Hanya saja karena manusia yang hidup
bermasyarakat itu terpencar-pencar di segala penjuru dunia, maka kebudayaan yang ditimbulkan
juga bermacam-macam pula.
Misalnya; semua bangsa menginginkan pakaian, rumah dan makanan. Tetapi pakaian, rumah dan
makanan yang diinginkannya itu bagaimana bentuknya, masing-masing bangsa berbeda-beda.
Contoh; pakaian nasional bangsa Eropa berbeda dengan pakaian bangsa Arab, dan berbeda pula
dengan bentuk pakaian bangsa Indonesia. Begitu pula bentuk rumah dan jenis makanan.
Apakah yang mempengaruhi perbedaan itu?
Dengan kata lain: faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan itu?
Jelas ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
(+) Faktor alam (lingkungan geografis)
Yang dimaksud faktor alam atau lingkungan geografis adalah faktor letak tata bumi, termasuk
iklim, alam fisis seperti kayu, batu dan sebagainya. Faktor alam ini umumnya mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pembentukan suatu kebudayaan. Pengaruh Islam ini tidak saja
nampak pada kebudayaan kebendaan, tetapi juga pada kebudayaan kerohanian.
Misalnya;
1. Bangsa-bangsa di daerah sekitar kutub utara, berhubungan keadaan alamnya, mereka
makan lemak, atau beruang es. Pakaian mereka dibuat dari kulit binatang dan tebal-tebal.
Rumah-rumah dibentuk dari es. Demikian pula kepercayaan, perkawinan, kehidupan
keluarga, semuanya disesuaiakn dengan alam sekelilingnya.
2. Sedang bangsa-bangsa di daerah tropic, mereka makan daging, sayur-sayuran dan hasil
bumi. Alat-alat dibuat dari batu, kayu, besi dan lain-lain. Pakaian mereka tipis. Rumah-
rumah mereka dibuat dari kayu, bambu besi, batu dan lain-lain. Demikian pula kehidupan
keluarga, kepercayaan, perkawinan, upacara-upacara
Jelaslah kiranya, bahwa makan, pakaian dan hasil-hasil bumi lainnya yang terdapat pada bangsa-
bangsa di daerah kutub berlainan sekali dengan di daerah tropic, dan juga dipadang pasir, dan
seterusnya. Kepandaian membuat rumah dari kayu tentu terdapat pada daerah yang banyak kayu.
Kepandaian berburu terdapat pada daerah yang banyak binatangnya. Begitu seterusnya.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai udaya secara
universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu :
- Hakekat Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara exstern. Seperti
bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu sebagai suatu hal yang baik.
-Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang bertujuan u-ntuk
hidup,dan lain sebagainya.
-Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang mementingkan
orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini.
-Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang berbeda,ada yang beranggapan
kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap manusia harus harmonis
dengan alam.
-Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi pada
tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan saja.
Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan
baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah:
1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-
orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam
kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap
unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi
nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat
dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.
2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan
oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan
pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang
baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran
yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan
baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan
ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan
baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima
suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau
tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan
mereka.
4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya
unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat
pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan
di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah
dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan
sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan
kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga
masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang
biasa dipunyai.
Dari beberapa pokok pembicaraan yang dikemukakan di atas berkenaan dengan penerimaan
unsur-unsur baru, dapat dikatakan bahwa inovasi bisa terdapat karena: 1) inovasi tersebut
bertentangan dengan pola-pola kebudayaan yang sudah ada; 2) kalau inovasi tersebut akan
mengakibatkan perubahan pola-pola kebudayaan dan struktur sosial yang sudah ada dan
menggantikannya dengan yang baru; 3) kalau inovasi tersebut bersifat mendasar berkenaan
dengan pandangan hidup atau nilai yang ada dalam masyarakat bersangkutan: misalnya “free
lover” untuk masyarakat Indonesia akan ditentang kalau harus diterima sebagai suatu cara hidup;
4) disamping itu bila inovasi itu dianggap terlalu mahal biayanya juga akan terhambat dalam
penciptaannya maupun dalam penyebaran atau difusinya, terkecuali kalau oleh kelompok yang
digolongkan sebagai “vested interests” inovasi tersebut dianggap menguntungkan maka inovasi
akan diterima.
Penerimaan atas unsur baru atau inovasi dapat mengakibatkan terwujudnya berbagai kekacauan
sosial yang merupakan perwujudan- perwujudan dari proses perubahan sosial, sebelum inovasi
tersebut diterima dengan mantap dan menjadi baku dalam tata kehidupan sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Kekacauan sosial tersebut biasanya dinamakan sebagai disorganisasi sosial
(social disorganization). Dalam keadaan kekacauan sosial ini, aturan-aturan atau norma-
norma lama sudah tidak berlaku lagi atau sebagian-sebagian masih berlaku sedangkan aturan-
aturan atau norma-norma lama tersebut dalam mengatur kehidupan sosial warga masyarakat.
Sehingga dalam tahap ini terdapat semacam kebingungan atau kekacauan dalam berbagai bidang
kehidupan sosial.
Bila unsur-unsur baru telah mantap diterima dan norma-norma atau aturan-aturan baru telah
mantap menjadi pegangan dalam berbagai kegiatan sosial, maka dapatlah dikatakan bahwa
masyarakat tersebut telah mencapai tingkat tertib sosial lagi. Tidak selamanya suatu penerimaan
inovasi menimbulkan kekacauan sosial. Kekacauan sosial terwujud bila inovasi tersebut
menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang mendasar pada pranata-pranata yang ada dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang
berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk
penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-
perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan
pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan
pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari
tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari
luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah
untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami
tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan
lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan
pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan
perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan
kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan,
maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka
disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari
kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan
asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar
sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling
terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan
segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga
manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar